Latest News

Sunday, December 22, 2019

Apa yang dimaksud dengan kompetensi Pelaut

Apa yang dimaksud dengun kompetensi Pelaut


Globalisasi yang ditandai dengan kemajuan yang cepat dan mendunia dibidang informasi dan tekhnologi dalam dua dasawarsa terakhir ini, telah mempengaruhi pada peradapan manusia jauh dari pemikiran sebelumnya Globalisasi dan kemajuan informasi, komunikasi bidang teknologi menyebabkan fenomena perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan Pasar bebas, kemampuan bersaing, kemampuan penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi makin penting untuk kemajuan satu bangsa Demikian pula dalam dunia transportasi dewasa ini mengalami kemajuan pesat seiring dengan itu pula tuntutan akan sumber daya manusia dibidang keahlian pelaut semakin tinggi Yang pada kenyataannya negara negara maju dibidang industri mampu memproduksi kapal -kapal cangih serta produk aturan-aturan baru yang lebih menitik beratkan pada keselamatan jiwa dan ramah bagi lingkungan hidup.

Akan tetapi produksi tersebut tidak di ikuti oleh produk sumber daya manusianya untuk bekerja dikapal-kapal Saat ini masih banyak tenaga kerja pelaut yang dibutuhkan oleh dunia Dari data sebuah artikel yang dimuat dalam "suara karya" edisi januari 2010 disebutkan bahwa dunia saat ini mengalami krisis tenaga kerja pelaut sampai dengan tahun 2012 dengan jumlah yang cukup fantastis vaitu 84 000 orang Atau 21 000 orang pelaut per tahun Ini merupakan kesempatan yang besar bagi negara kata untuk mengambil bagian dalam menyumbangkan tenaga kerja pelaut meskipun tidak bisa memenuhi secara seratus persen Masih dari artikel yang sama dikatakan bahwa produksi pelaut dari indonesia saat ini hanya mampu menyumbang 20 % selebihnya piliphina 40 % dan China 25 %


Dalam rangka memenuhi quota pelaut yang dibutuhkan, maka selain pusat pendidikan dan pelatihan untuk mendidik pelaur dibuka secara luas, harus pula dukuti dengan sistem pendidikan yang berorientasi penuh pada kunkulum berbasiskan kompetensi yang dibutuhkan dikapal, Sehingga hasil produk sumber daya manusia dibidang maritim khususnya pelaut dapat mampu bersaing dan berkompetisi dengan pelaut-pelaut dan negara lain Berbicara tentang kompetensi yang selalu didengungkan dengungkan dalam bidang informasi dan tekhnologi bahkan disetiap sendi kehidupan.

maka tentunya perlu pemahaman yang mendasar
tentang apa yang dimaksud dengan kompetensi gtersebut Berdasarkan teon secara umum, kompetenst bisa diartikan sebugai sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai sehingga kinerja yang berpengaruh pada 3 aspek, yaitu cara berpikir (cognitif) cara bertindak (psikomotorik) dan rasa emosi (affecting) dengan tujuan bndak lain adalah demi perkembangan prestasi dan pekerjaan seseorang
Dengan demikian bila ditransformasikan dalam dunia maritim, kompetensi seorang pelaut bisa diartikan sebagai sekumpulan keterampilan kemampuan, seseorang yang dapat bmempengaruhi cara berpikir, cara bertindak, dan emosi yang baik demi keselamatan jiwa, kapal dan muatan serta lingkungan.


Sumber Penulis: Yeddy Teddy Theodorus Ombuh S.sos, M. Eng

Indonesia Miliki Pelaut Terbanyak Nomor 2 di Dunia

JAKARTA�Jumlah peluat di Indonesia mencapai 850.000 dan menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai  negara dengan jumlah pelaut terbanyak nomor dua dan memberikan sumbangan devisa Rp130 Triliun.

Ketua STIP Sahatua P Simatupang saat mengungkapkan jumlah kapal Indonesia yang tercatat saat ini lebih dari 11 ribuan unit kapal, sedangkan jumlah pelaut Indonesia mencapai 850.000 Pelaut dan 400.000 pelaut diantaranya bekerja di luar negeri.


"RI ada diurutan ke empat yang memiliki pelaut terbanyak di dunia. Saat ini pelaut dunia berjumlah 1,6 juta pelaut, dan seperempatnya adalah pelaut Indonesia," paparnya hari ini Selasa (27/8/2017).

Sahatua mengatakan hal itu saat membuka Seminar Dies Natalis ke-61 bertema 'Rencana Strategis Pengembangan dan Inovasi Kinerja STIP dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas


Dia menyebutkan dari sekitar 400 ribuan pelaut RI yang bekerja di luar negeri itu, Indonesia menerima devisa mencapai rata-rata Rp.130 trilun per tahun tahun.

Dalam rangkaian acara itu juga disampaikan apresiasi STIP kepada 9 perusahaan pelayaran yakni; MOL Lines, SPIL, Tanto Intim Line, Pelni, Pertamina, Anthony Feeder, Jasindo, dan Benline.


Juga diresmikan gedung sekretariat corps alumni akademi ilmu pelayaran (CCAIP) dan penyerahan Bus secara simbolis dari Bank Negara Indonesia (BNI) ke STIP.

Seminar juga diisi dengan pembahasan materi dari sejumlah nara sumber yang mengulas tentang pengembangan pola asuh taruna, program studi, diklat dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan kurikulum,klinik utama serta pengembangan kapal latih.